Selasa, 20 Mei 2008
Browse > Home / / -:Friends:-
-:Friends:-
kata mak, KAWAN tu ibarat lebah, habis madu sepah dibuang.... kata abah, KAWAN tu umpama bunga ros, dipandang cantik dipegang sakit.... kata atuk, KAWAN tu seperti air terus mengalir.... kata nenek, KAWAN 2 bak bulan dipuja dan disanjung tapi nun jauh di sana.... kate sedara, KAWAN 2 mcm makanan, KAWAN makan KAWAN!!!! kata abg, KAWAN tu seperti lembu mengikut saje ape dikata.... Kata kakak, KAWAN tu tak ubah macam durian bau je busuk tapi sedap dimakan.... kata aku, KAWAN tu tak kisahlah camner.. walaupun dia IBARAT LEBAH,UMPAMA BUNGA ROS, SEPERTI AIR,BAK BULAN,SEPERTI LEMBU, TAK UBAH MACAM DURIAN & MACAM BISKUT!!!! dia tetap KAWAN.. tau tak sebab ape?? sekali aku dah kawan ngan dia selamanye dia tetap kawan aku....
Ahad, 4 Mei 2008
Browse > Home / / Air mata Mutiara
Air mata Mutiara
Pada suatu hari seekor anak kerang di dasar laut mengadu dan mengeluh pada ibunya sebab sebutir pasir tajam memasuki tubuhnya yang merah dan lembek. "Anakku," kata sang ibu sambil bercucuran air mata, "Tuhan tidak memberikan pada kita, bangsa kerang, sebuah tangan pun, sehingga Ibu tak bisa menolongmu." Si ibu terdiam, sejenak, "Aku tahu bahawa itu sakit anakku. Tetapi terimalah itu sebagai takdir alam. Kuatkan hatimu. Jangan terlalu lincah lagi. Kerahkan semangatmu melawan rasa ngilu dan nyeri yang menggigit. Balutlah pasir itu dengan getah perutmu. Hanya itu yang bisa kau perbuat", kata ibunya dengan sendu dan lembut.
Anak kerang pun melakukan nasihat bundanya. Ada hasilnya, tetapi rasa sakit terkadang masih terasa. Kadang di tengah kesakitannya, ia meragukan nasihat ibunya. Dengan air mata ia bertahan, bertahun-tahun lamanya. Tetapi tanpa disadarinya sebutir mutiara mulai terbentuk dalam dagingnya. Makin lama makin halus. Rasa sakit pun makin berkurang. Dan semakin lama mutiaranya semakin besar. Rasa sakit menjadi terasa lebih wajar.
Akhirnya sesudah sekian tahun, sebutir mutiara besar, utuh mengkilap, dan berharga mahal pun terbentuk dengan sempurna. Penderitaannya berubah menjadi mutiara; air matanya berubah menjadi sangat berharga. Dirinya kini, sebagai hasil derita bertahun-tahun, lebih berharga daripada sejuta kerang lain yang cuma disantap orang sebagai kerang rebus di pinggir jalan.
Cerita di atas adalah sebuah paradigma yg menjelaskan bahwa penderitaan adalah lorong untuk menjadikan "kerang biasa" menjadi "kerang luar biasa".
Karana itu dapat ditegaskan bahwa kekecewaan dan penderitaan dapat mengubah "orang biasa" menjadi "orang luar biasa".Banyak orang yang mundur saat berada di lorong tersebut, karana mereka tidak tahan dengan cubaan yang mereka alami. Ada dua pilihan sebenarnya yang biasa mereka tempuhi: menjadi `kerang biasa' yang disantap orang atau menjadi `kerang yang menghasilkan mutiara'. Sayangnya, lebih banyak orang yang mengambil pilihan pertama, sehingga tidak menghairankan bila jumlah orang yang berjaya lebih sedikit daripada orang yang `biasa-biasa saja'.
Mungkin saat ini kita sedang mengalami penolakan, kekecewaan, patah hati, atau terluka karana orang-orang di sekitar kamu cuba utk tetap tersenyum dan tetap berjalan di lorong tersebut, dan sambil katakan di dalam hatimu.. "Airmataku diperhitungkan Tuhan.. dan penderitaanku ini akan mengubah diriku menjadi mutiara." Semoga Anda Menjadi Kerang Yang Menghasilkan Mutiara………………………
Anak kerang pun melakukan nasihat bundanya. Ada hasilnya, tetapi rasa sakit terkadang masih terasa. Kadang di tengah kesakitannya, ia meragukan nasihat ibunya. Dengan air mata ia bertahan, bertahun-tahun lamanya. Tetapi tanpa disadarinya sebutir mutiara mulai terbentuk dalam dagingnya. Makin lama makin halus. Rasa sakit pun makin berkurang. Dan semakin lama mutiaranya semakin besar. Rasa sakit menjadi terasa lebih wajar.
Akhirnya sesudah sekian tahun, sebutir mutiara besar, utuh mengkilap, dan berharga mahal pun terbentuk dengan sempurna. Penderitaannya berubah menjadi mutiara; air matanya berubah menjadi sangat berharga. Dirinya kini, sebagai hasil derita bertahun-tahun, lebih berharga daripada sejuta kerang lain yang cuma disantap orang sebagai kerang rebus di pinggir jalan.
Cerita di atas adalah sebuah paradigma yg menjelaskan bahwa penderitaan adalah lorong untuk menjadikan "kerang biasa" menjadi "kerang luar biasa".
Karana itu dapat ditegaskan bahwa kekecewaan dan penderitaan dapat mengubah "orang biasa" menjadi "orang luar biasa".Banyak orang yang mundur saat berada di lorong tersebut, karana mereka tidak tahan dengan cubaan yang mereka alami. Ada dua pilihan sebenarnya yang biasa mereka tempuhi: menjadi `kerang biasa' yang disantap orang atau menjadi `kerang yang menghasilkan mutiara'. Sayangnya, lebih banyak orang yang mengambil pilihan pertama, sehingga tidak menghairankan bila jumlah orang yang berjaya lebih sedikit daripada orang yang `biasa-biasa saja'.
Mungkin saat ini kita sedang mengalami penolakan, kekecewaan, patah hati, atau terluka karana orang-orang di sekitar kamu cuba utk tetap tersenyum dan tetap berjalan di lorong tersebut, dan sambil katakan di dalam hatimu.. "Airmataku diperhitungkan Tuhan.. dan penderitaanku ini akan mengubah diriku menjadi mutiara." Semoga Anda Menjadi Kerang Yang Menghasilkan Mutiara………………………
Khamis, 1 Mei 2008
Browse > Home / / Matahari
Matahari
Kadang2 Allah SAW sembunyikan matahari kemudian datangkan hujan, kilat dan petir. kita menangis dan tertanya2 dimana hilangnya cahaya matahari. Rupa-rupanya Allah SAW hendak hadiahkan kita pelangi yang cantik........
Langgan:
Catatan (Atom)